Sabtu, 18 Juni 2011

Yang Akan Pergi Meninggalkan Kita

Tatkala kita masuk ke dalam kubur, semua yg kita cintai & mencintai kita, harta, jabatan & keluarga, ternyata semuanya meninggalkan kita sendirian dalam kubur. Padahal mereka jadi pusat perhatian kita selama hidup, sementara ibadah, amal & akhlak yang kurang kita perhatikan, itulah SAHABAT SEBENARNYA yang menemani kita tatkala sendiri di dalam kubur.

Sedihnya saya ketika mengingat ini. Memang kita sering lupa pada hal yang sepenting ini. Betapa segala hal yang kita kejar di dunia ini, semuanya akan sirna pada saat waktu telah memanggil. Sedih, karena selama ini belum ada hal bermanfaat yang telah saya lakukan untuk menemani saya di alam kubur. Sedih, karena selama ini nafsu lebih menonjol ketimbang akal sehat. Betapa lemahnya diri ini. Betapa hinanya diri ini.

Kawan, selama nafas masih tersisa, selama jantung masih berdetak, selama akal masih berfungsi, mari kita kaji ulang perbuatan yang telah kita lakukan dan tujuan sebenarnya kita hidup di dunia ini. Dunia dengan segala keindahan dan kemewahannya akan sirna. Semua yang kita lakukan, akan dimintakan pertanggung jawaban. Kita sering berbuat seenaknya, seakan-akan segala perbuatan kita tidak akan menuai ganjarannya. Karena itu, sebelum semuanya terlambat dan menjadi penyesalan yang berkepanjangan, kita lakukan sesuatu dan perbaiki diri kita lebih baik lagi. Semoga saat waktu itu tiba, kita bisa menyongsongnya dengan senyum di bibir kita.

"Pembalasan itu adalah barang siapa yang mengerjakan amal saleh walau sekecil apapun, maka ganjaran amalnya adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat kejahatan, maka akan menimpa dirinya sendiri, kemudian setelah melalui kehidupan dunia dan alam barzah kepada Tuhan kamulah kamu semua akan dikembalikan."


Rabu, 23 Februari 2011

Sifat Orang Sukses

Saya temukan dari salah satu sumber di facebook, dan saya pikir ini sangat baik diketahui bagi sahabat sekalian. Semoga bermanfaat!


1. Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain gagal menemukannya.


2. Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran, bukannya kesulitan belaka.


3. Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.


4. Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.


5. Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.


6. Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.


7. Mereka jarang mengeluh.


8. Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.


9. Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.


10. Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.


11. Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.


12. Mereka memiliki ambisi atau semangat.


13. Tahu benar apa yang diinginkan.


14. Mereka inovatif dan bukan plagiat.


15. Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.


16. Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.


17. Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.


18. Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.


19. Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.


20. Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.


21. Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.


22. Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.


23. Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.


24. Mereka adalah komunikator yang handal.


25. Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.


26. Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.


27. Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.


28. Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.


29. Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.


30. Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.


31. Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.


32. Mereka juga murah hati dan baik hati.


33. Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.


34. Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.


35. Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.


36. Mereka rajin.


37. Ulet


38. Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.


39. Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.


40. Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.


41. Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.


42. Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.


43. Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.


44. Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.


45. Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.


46. Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.


47. Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.


48. Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.


49. Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.


50. Mereka melakukan pada yang mereka katakan.


Ingat, sukses bukanlah milik orang yang tidak pernah gagal, melainkan milik orang yang tidak pernah menyerah.

Kamis, 13 Januari 2011

Modal itu bernama Kejujuran

Banyak orang yang ingin buka usaha. Membangun bisnisnya sendiri. Tapi tidak sedikit yang mengeluh dan membatalkan niatnya untuk memulai usahanya sendiri. Alasan mereka kebanyakan karena modal. Untuk membuka usaha memang modal diperlukan. Tapi tahukah sahabat, bahwa kitapun bisa mulai dengan apa yang sudah kita miliki saat ini?

Pernahkah sahabat memperhatikan dan membaca sejarah Rasulullah SAW? Manusia yang paling mulia ini telah mengajarkan apa sebenarnya kunci dari kesuksesan. Dengan apa yang beliau miliki, beliau telah mulai berusaha dan bekerja mengikuti pamannya semenjak kecil. Karena kejujuran dan kerja kerasnya, beliau menarik para investor untuk dijadikan partner dalam berbisnis. Dan akhirnya Rasulullah pun dipercaya Siti Khadijah dalam menjalankan bisnisnya.

Jaman sekarang, kejujuran sangatlah langka. Orang-orang ingin cara yang instan dalam meraih sesuatu. Dan itu dilakukan dengan mengorbankan kemuliaan dirinya. Sungguh sangat disayangkan ada orang yang kaya dengan cara korupsi. Memakan harta yang bukan haknya. Tidakkah mereka perhatikan, bahwasanya harta haram itu yang akan menyiksa mereka nanti? Pasti akan ada perasaan tidak nyaman yang mengganjal dalam dirinya. Dan akan ada saatnya, saat dia harus meninggalkan semua hartanya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan Allah.

Jujur adalah modal awal untuk sukses. Dengan kejujuran, hati tenang dan pikiran tentram. Kesuksesan dan keberhasilan yang sesungguhnya memang butuh proses, tapi dengan kejujuran dan sikap tawakal mental kita akan semakin kuat. Orang-orang sekeliling kita akan semakin percaya akan kredibilitas kita, dan Allah semakin ridho dengan kita. Jika Allah sudah ridho pada kita, maka apalagi yang kita butuhkan?